KAMI HADIR DENGAN 5 JAMINAN PASTI - OBATNYA LENGKAP - HARGANYA RELATIF MURAH - HANYA MENJUAL OBAT ASLI - LAYANAN KONSULTASI APOTEKER GRATIS - TERSEDIA LAYANAN ANTAR - HOTLINE CALL: 0852-1841-1941



Friday, December 11, 2015

Lima Langkah Enyahkan Stroke





Ahli kesehatan sepakat bahwa penyakit stroke dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan gaya hidup sehat.

"Stroke tergolong penyakit yang merusak, tapi kita tahu 50 persen penyakit ini bisa dicegah," kata kardiolog dari St. George's Univesity di London, John Camm.
Berikut terdapat lima langkah yang disarankan para ahli untuk mengenyahkan stroke seperti dilansir Medical Daily. 

1. Berhenti merokok
Langkah pertama mengubah kebiasaan hidup menjadi lebih sehat ialah melempar jauh-jauh rokok. Produk tembakau ini berhubungan dengan sejumlah masalah kesehatan seperti kanker, penyakit jantung dan lainnya.
Merokok bisa meningkatkan trigliserida dalam darah, menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), merusak lapisan aliran darah dan menyumbat alirah darah. 

2. Olahraga rutin
Sebuah studi baru-baru ini menemukan, berjalan dua jam per hari bisa mengurangi risiko perempuan menderita stroke sekitar 50 persen. Lebih dari itu, aktif melakukan aktivitas fisik bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular dan menurunkan tekanan darah --kedua hal ini berhubungan erat dengan risiko stroke. 

3. Jaga berat badan sehat
Obesitas atau kelebihan berat badan berhubungan dengan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung dan stroke. Pertahankan berat badan ideal anda. 

4. Makan makanan sehat
Penelitian telah memperlihatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran lalu kacang-kacangan serta ikan mampu mengurangi risiko stroke secara signifikan. 

5. Rileks
Jika anda merasa terlalu banyak kebiasaan buruk yang harus diubah demi hidup sehat, hal pertama yang perlu anda lakukan ialah rileks dan kurangi stress.
Penelitian menemukan stress yang tinggi berhubungan dengan tekanan darah yang lebih tinggi dan ini memunclkan risiko stroke lebih besar, terutama pada perempuan. 

Bila stress tengah melanda, coba perlahan kurangi kadarnya misalnya dengan melakukan hal-hal sederhana namun anda sukai seperti mandi, berjalan-jalan, pergi ke pusat kebugaran dan lainnya.
"Saya sangat menyarankan perlunya melakukan gaya hidup lebih sehat dan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui faktor risiko lain yang mungkin anda perlu perhatikan," kata Camm.
Pada perempuan misalnya, lanjut dia, denyut jantung tak beraturan, bisa mengarah ke stroke, tekanan darah tinggi, risiko diabetes, depresi dan obesitas yang lebih besar. 

"Mendapatkan pemeriksaan kesehatan kardiovaskular bisa membantu perempuan menurunkan risiko stroke lebih baik," ujar Camm.
Di samping itu, polusi udara, terapi pengganti hormon, perubahan hormon selama masa menopause, pil KB, diketahui juga menjadi faktor risiko stroke pada perempuan.

Friday, December 4, 2015

Cacingan Bisa Bikin Anak Kurang Cerdas



Cacingan merupakan penyakit yang sering diremehkan. Padahal, penyakit yang sering diderita anak-anak ini bisa membuat anak menjadi kurang gizi dan kecerdasannya rendah.

Data Pengedalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan menunjukkan, prevalensi cacingan di Indonesia mencapai 28,12 persen. Namun angka ini kurang menggambarkan kondisi sebenarnya karena di banyak daerah tingkat prevalensi cacingan berada di atas 50 persen. 

Banyaknya jumlah anak yang cacingan bisa merugikan negara karena kualitas sumber daya manusianya rendah.
Menurut penjelasan Sri Kusumo Amdani dokter spesialis anak, penyakit cacingan bisa disebut sebagai penyakit yang berbahaya bagi anak.
"Cacingan sangat berbahaya bagi anak-anak berusia di bawah 4 tahun, karena mereka akan kehilangan periode emas pertumbuhannya," ujanya dalam acara Pencanangan Gerakan Waspada Cacingan di Jakarta (5/11/15).

Selain gangguan kecerdasan, anak yang cacingan juga cenderung lesu, bahkan memiliki postur tubuh yang kurang saat dewasa. Ini karena anak yang cacingan akan kehilangan karbohidrat, protein, dan darah akibat di dalam ususnya terdapat cacing.
"Ketika seseorang cacingan, karbohidrat dan berbagai protein yang harusnya dicerna tubuh kita akan diambil oleh cacing-cacing dalam perut," kata Drg. R.Vensya Sitohang, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Kementrian Kesehatan, dalam acara yang sama. 

Pada setiap anak yang mengidap cacingan kemungkinan tidak hanya "memelihara" satu jenis cacing saja di dalam tubuhnya, tetapi bisa dua hingga tiga jenis.
"Bisa juga ada cacing gelang, cacing tambang, cacing cambuk, dan cacing kremi. Sudah seperti peternakan cacing," ujar Sri Kusumo.

Cacingan bisa diatasi dengan pemberian obat cacing. Pemberian obat tersebut secara masal, menurut Sri Kusumo, bisa meningkatkan status gizi dan fungsi kognitif anak. Tetapi untuk kondisi cacingan yang sudah parah perlu dilakukan operasi.

"Jika sudah parah harus dioperasi karena cacing bisa membuat usus pecah juga bisa menghambat usus sehingga buntu," paparnya.
Padahal, penyakit cacingan sebenarnya bisa dicegah dengan mudah, yakni menjaga kebersihan perorangan dan juga lingkungan. 

"Kebersihan perorangan yaitu cuci tangan pakai sabun di lima waktu penting dengan menggunakan air bersih, membersihkan dan memotong kuku, memakai alas kaki dan menutup makanan. Sedangkan untuk kebersihan lingkungan adalah dengan buang air besar di jamban, membuang sampah di tempatnya, drainase air limbah harus mengalir, dan menjaga kebersihan rumah," kata Vensya.