KAMI HADIR DENGAN 5 JAMINAN PASTI - OBATNYA LENGKAP - HARGANYA RELATIF MURAH - HANYA MENJUAL OBAT ASLI - LAYANAN KONSULTASI APOTEKER GRATIS - TERSEDIA LAYANAN ANTAR - HOTLINE CALL: 0852-1841-1941



Friday, June 24, 2016

7 Penyebab BAB Tidak Lancar

Meski jarang membahayakan, namun konstipasi sangat menganggu kenyamanan. Perut kembung dan sebah, tak jarang berjalan pun harus menahan sakit. Konstipasi bisa disebabkan banyak hal, di antaranya:

1. Pola makan yang buruk
Rendah serat, gorengan, gula tinggi, makanan instan beku, susu berlebihan, dan lain sebagainya. Pola makan buruk adalah penyebab utama konstipasi.

2. Dehidrasi
Jika tidak ada cukup air untuk membuang kotoran di dalam usus, itu sama saja dengan mencoba mendorong bongkahan tanah atau semen ke luar dari pipa. Tentunya, ini sulit dilakukan. Air membantu proses BAB lebih lancar, karena kotoran manusia, 75 persennya terdiri dari air.

3. Kopi
White coffee dapat memicu gerak otot pencernaan, minum kopi terlalu banyak bisa membuat Anda dehidrasi, yang akhirnya berujung sembelit.

4. Obat-obatan tertentu
Selalu berkonsultasi dengan dokter Anda, jika Anda memiliki masalah dengan sembelit dan obat resep. Jika Anda ingin mengonsumsi obat atau suplemen yang dijual bebas, konsultasikan dengan dokter.
Opiat, narkotika, obat penghilang rasa sakit seperti aspirin dan ibuprofen, antidepresan, obat-obatan tekanan darah tinggi, diuretik, antasida dan suplemen zat besi dan kalsium, bisa menjadi penyebab sembelit.

5. Sering menunda BAB
Menunda fungsi alami tubuh dapat memperburuk dan melumpuhkan kemampuan sistem pencernaan. Jangan malu, untuk BAB di toilet umum jika terpaksa ketimbang harus menahannya. Semua orang pernah melakukannya.

6. Kurang aktivitas fisik/olahraga
Olahraga baik untuk otot, baik yang di luar maupun di dalam. Gerak fisik membantu menstimulasi kontraksi natural otot pencernaan yang bertugas mendorong kotoran ke luar dari tubuh.

7. Gejala penyakit tertentu
Hipotiroid, diabetes, depresi, radang usus, gangguan saraf degeneratif dan gangguan autoimun bisa didahului dengan gejala konstipasi.
Perbanyak konsumsi serat alami dari sayur dan buah, minum air putih yang cukup dan rutin berolahraga adalah cara paling ampuh mencegah dan mengatasi konstipasi.

Friday, June 10, 2016

Ikan Gabus Terbukti Dapat Obati Diabetes

Ikan Gabus ternyata memiliki khasiat sebagai obat untuk kesehatan manusia. Peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, membuktikan, bahwa ekstrak Ikan Gabus dapat menjadi obat penyakit diabetes.

Dalam penelitian ini, para peneliti melakukan penelitian pada hewan uji. Hasil yang didapat pada hewan uji, ekstrak ikan Gabus dapat menurunkan kadar gula darah dan memperbaiki jaringan pankreas yang rusak.

"Kerusakan jaringan pankreas sendiri, dapat menyebabkan terjadinya hiperglikemik atau kadar gula berlebih dalam darah," kata salah satu peneliti, Dr Dewi Hidayati SSi MSi, Sabtu (2/4/2016).

Dewi mengungkapkan, sebelumnya hewan uji telah diberi senyawa aloksan ke dalam tubuhnya. Senyawa ini bertujuan untuk merusak jaringan pankreas pada hewan uji. Setelah itu barulah hewan uji diberikan ekstrak ikan gabus. Tak lama kemudian, terlihat ekstrak ikan gabus mampu meregenerasi jaringan pankreas yang sebelumnya rusak akibat pemberian senyawa aloksan.

“Sebesar 69,78 persen jaringan pankreas dapat kembali normal,” jelasnya. Lalu, apakah ekstrak ikan Gabus juga bisa mengobati impotensi akibat diabetes yang diderita pria?

Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak ikan Gabus ternyata tidak hanya memulihkan jaringan pankreas, tapi juga berhasil meregenerasi jaringan testis hewan uji. Rencananya, riset tentang manfaat ikan Gabus ini juga akan dikembangkannya dalam hal molekular.

“Pendekatan molekular ini dapat menjadi ilmu baru dalam bidang pengobatan di Indonesia,” tuturnya.
Dewi berharap, ekstrak ikan asli penghuni perairan Indonesia yang ditelitinya bersama tim, dapat menjadi obat diabetes alternatif yang efektif, murah, dan mudah didapat oleh masyarakat. 

Berdasarkan penelitiannya yang berjudul "Blueprint for Change", penderita diabetes di Indonesia tercatat mencapai 7,6 juta orang. Sebanyak 41 persen di antaranya tidak mengetahui kondisi kesehatannya, dan 39 persen tidak mendapatkan pengobatan. Sisanya, hanya 0,7 persen penderita diabetes yang mendapatkan pengobatan dengan tepat.

Padahal, diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu jenis penyakit penyebab kematian tertinggi ke-6 di Indonesia. Sayangnya, kebanyakan penderitanya tidak sadar mengidap penyakit ini dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala-gejala yang timbul. Selain itu, biaya pengobatan  yang harus dikeluarkan juga terbilang mahal.