KAMI HADIR DENGAN 5 JAMINAN PASTI - OBATNYA LENGKAP - HARGANYA RELATIF MURAH - HANYA MENJUAL OBAT ASLI - LAYANAN KONSULTASI APOTEKER GRATIS - TERSEDIA LAYANAN ANTAR - HOTLINE CALL: 0852-1841-1941



Friday, October 21, 2016

Gejala dan Penyebab Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)

Jika Anda mengalami tekanan darah rendah, hal ini berarti tekanan darah Anda lebih rendah dari biasanya, dan dapat menyebabkan gejala, seperti pingsan. Sebenarnya tidak masalah memiliki tekanan darah yang rendah, asalkan tidak terlalu rendah sehingga suplai darah ke organ vital Anda menjadi berkurang.

Tekanan darah adalah ukuran kekuatan darah pada dinding arteri yang mana darah dipompa ke seluruh tubuh. Tekanan darah dipengaruhi oleh kekuatan jantung saat memompa, ukuran dan fleksibilitas arteri yang membawa darah. Tekanan darah dapat berubah sepanjang hari. Biasanya tekanan darah akan lebih rendah pada saat tidur dan naik pada saat bangun.

Tekanan darah dinyatakan dengan dua angka, misalnya 120/80mmHg (milimeter air raksa). Angka pertama menunjukkan tekanan maksimum ketika jantung berkontraksi, ini disebut tekanan sistolik (tekanan atas). Angka kedua menunjukkan tekanan minimum jantung saat rileks, ini disebut tekanan diastolik (tekanan bawah).

Jika tekanan darah Anda terlalu tinggi (hipertensi), Anda berisiko mengalami penyakit tertentu, seperti penyakit jantung koroner dan stroke. Jika tekanan darah Anda rendah, maka risiko untuk terkena penyakit-penyakit ini juga menurun. Tekanan darah yang ideal untuk orang dewasa adalah antara 90/60 dan 120/80 mmHg.

Sebenarnya tidak ada standar pasti untuk ukuran normal tekanan darah rendah. Jika tekanan darah sistolik lebih rendah dari 90, kondisi ini biasanya dihukumi dengan tekanan darah rendah. Namun, tekanan darah di bawah ini mungkin saja normal pada sebagian orang, sedangkan yang lainnya mungkin mengalami gejala tekanan darah rendah pada ukuran tekanan darah ini. Hal ini tergantung dari beberapa faktor. Misalnya, tekanan darah wanita hamil biasanya lebih rendah, terutama pada pertengahan kehamilan, dan ini umum terjadi. Tekanan darah rendah hanya dianggap sebagai masalah jika Anda mengalami gejala-gejalanya.

Jika tekanan darah lebih rendah dari tekanan darah Anda biasanya, maka dapat menyebabkan kurangnya darah yang dipompa ke seluruh tubuh. Ini dapat menyebabkan organ-organ vital seperti otak kekurangan oksigen (salah satu fungsi utama darah adalah mengangkut oksigen). Kondisi inilah yang seringkali menyebabkan penderitanya pingsan.

Gejala tekanan darah rendah
Jika secara alami tekanan darah Anda memang rendah, sangat mungkin Anda tidak akan mengalami gejalanya, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika tekanan darah Anda lebih rendah biasanya, ini dapat menyebabkan gejala-gejala seperti:

  1. Pusing
  2. Pingsan
  3. Nyeri dada
  4. Kaki dan tangan dingin
  5. Palpitasi (denyut jantung lebih kuat)
  6. Merasa sakit
  7. Penglihatan kabur
  8. Merasa bingung atau tidak mampu berkonsentrasi.

Gejala-gejala ini biasanya paling sering muncul ketika Anda bangun dari duduk atau berbaring. Biasanya gejalanya berlangsung selama beberapa detik atau menit. Ini disebut dengan hipotensi postural (ortostatik). Jika Anda cenderung mengalami gejala-gejala tersebut setelah makan, ini disebut dengan hipotensi postprandial.

Diagnosis tekanan darah rendah
Untuk mendiagnosis tekanan darah rendah, dokter akan bertanya mengenai gejala dan memeriksa Anda. Ia akan mengukur tekanan darah Anda menggunakan alat yang disebut sphygmomanometer (sering kita sebut dengan tensimeter). Sphygmomanometer yang digunakan dapat berupa sphygmomanometer otomatis (digital) atau manual.

Jika Anda mengalami gejala hipotensi postural, dokter juga akan mengukur tekanan darah saat Anda duduk atau berbaring kemudian berdiri. Jika tekanan darah jauh lebih rendah saat Anda berdiri dibandingkan saat duduk atau berbaring, ini menunjukkan Anda mengalami hipotensi postural.

Dokter juga mungkin akan melakukan tes yang disebut dengan "tilt test" untuk mengetahui penyebab gejala yang Anda alami. Biasanya test ini hanya dilakukan di rumah sakit. Anda akan diperintahkan untuk perlahan-lahan miring dari berbaring ke posisi tegak di atas meja. Selama itu, tekanan darah, denyut dan irama jantung akan dipantau.

Pengobatan tekanan darah rendah
Tidak perlu mendapatkan perawatan jika secara alami tekanan darah Anda memang rendah atau tidak mengalami gejala apapun. Namun jika Anda mengalami gejala-gejalanya, pengobatannya akan tergantung dari penyebabnya. Sebagai contoh, turunnya tekanan darah disebabkan karena Anda mengonsumsi obat diuretik, maka hanya perlu menghentikannya atau menggantinya.

Perawatan sendiri
Ada beberapa langkah perawatan sendiri yang dapat membantu Anda jika mengalami dua jenis hipotensi yang kami sebutkan di atas.
Jika Anda mengalami hipotensi postural, dokter mungkin akan menyarankan beberapa langkah berikut:

  1. Berdiri perlahan-lahan dari duduk atau berbaring, terutama pada saat bangun pertama kali.
  2. Cobalah untuk menyilangkan kaki saat berdiri, berdiri diujung jari kaki dan tekanan pada otot kaki. Ini dapat membantu aliran darah kembali ke jantung lebih cepat dan mengurangi gejala saat berdiri.
  3. Pastikan minum cukup cairan dan jauhi alkohol.
  4. Angkat sedikit bagian kepala saat tidur.

Dokter mungkin juga akan menyarankan agar Anda mengubah pola makan yang berupa diet tinggi garam. Namun hal ini hanya boleh dilakukan dengan pengawasan dokter karena kondisi Anda harus terus dipantau.
Jika Anda mengalami hipotensi postprandial, dokter mungkin akan menyarankan untuk:

  1. Makan sedikit tapi sering.
  2. Berbaring setelah makan.
  3. Langkah-langkah ini mungkin tidak cocok untuk semua orang. Tanyakan kepada dokter mengenai saran terbaik untuk Anda.

Obat-obatan
Terkadang, dokter umum atau spesialis meresepkan obat jika perawatan rumahan tidak menghentikan gejala tekanan darah rendah. Obat-obat yang biasa diberikan adalah obat yang:

  1. Meningkatkan kuantitas garam di dalam tubuh
  2. Membuat pembuluh darah menyempit.
  3. Penyebab tekanan darah rendah

Jika tekanan darah Anda rendah, namun Anda tidak mengalami gejala apapun, maka sangat mungkin tidak ada penyebab yang mendasarinya. Tekanan darah seperti ini berarti tekanan darah yang normal untuk Anda.
Turunnya tekanan darah secara tiba-tiba yang biasanya bersifat sementara dapat menyebabkan gejala, seperti pingsan. Istilah medis untuk ini adalah sinkop (syncope). Sekitar setengah dari kita mengalami hal ini di beberapa titik kehidupan kita. Beberapa hal yang dapat menyebabkannya adalah:

  1. Berdiri dalam waktu yang lama di lingkungan yang panas
  2. Mengalami dehidrasi
  3. Rasa sakit
  4. Emosi yang kuat
  5. Fobia - misalnya takut melihat darah.

Jika tekanan darah Anda rendah dan selalu menimbulkan gejala, mekanisme tubuh yang mengontrol tekanan darah dalam tubuh Anda mungkin tidak bekerja dengan benar. Kondisi ini menyebabkan turunnya tekanan darah.

Jika Anda mengalami hipotensi postural, tubuh tidak merespon cukup cepat saat berdiri, menyebabkan darah tertinggal di kaki. Ini berarti bahwa darah yang kembali ke jantung kurang, sehingga tidak banyak darah yang dapat dipompa oleh jantung, menyebabkan tekanan darah turun. Hipotensi postprandial terjadi ketika darah mengalir ke sistem pencernaan setelah Anda makan. Tubuh Anda tidak merespon dengan cara yang biasa untuk menjaga tekanan darah di seluruh tubuh.

Ada beberapa kondisi yang mungkin mendasari tekanan darah rendah Anda, beberapa diantaranya:

  1. Cedera atau luka bakar, yang menyebabkan kehilangan darah atau cairan
  2. Dehidrasi
  3. Infeksi berat
  4. Reaksi alergi hebat (anafilaksis)
  5. Masalah jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung dan aritmia
  6. Obat-obatan tertentu, termasuk obat untuk masalah jantung dan tekanan darah tinggi, dan beberapa antidepresan
  7. Kondisi yang mempengaruhi sistem saraf, seperti penyakit Parkinson dan diabetes tipe 1 dan tipe 2
  8. Kondisi yang melibatkan hormon, contoh penyakit addison di mana tubuh tidak menghasilkan cukup hormon kortisol
  9. Terlalu lama bed rest (istirahat total).

Friday, October 7, 2016

Agar Sehat, Rutinlah Cek Tekanan Darah

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengingatkan pentingnya masyarakat rutin mengecek tekanan darah. Dengan rutin mengukur tekanan darah, bukan hanya mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi, tetapi sekaligus dapat mencegah munculnya berbagai penyakit.

"Seandainya seluruh organisasi masyarakat mengingatkan, mengedukasi seluruh masyarakat mau periksa tekanan darah, saya kira ini bisa menekan jumlah penyakit dan kematian," kata Nila di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan.

hipertensi bisa memicu berbagai penyakit, seperti jantung, stroke, diabetes melitus, hingga ginjal. Sejumlah penyakit tersebut pun termasuk dalam beban biaya penyakit yang paling tinggi.
"Nomor satu itu penyakit jantung, Kalau kita lihat mundur ke belakang mengapa kita sakit jantung, tentu dari berbagai sebab. Tetapi, background-nya yang terbanyak karena hipertensi," lanjut Nila.

Rutin memeriksa tekanan darah dapat dilakukan satu bulan sekali. Nila juga mengingatkan pentingnya memeriksa tekanan darah pada ibu hamil. Selain itu, pencegahan penyakit tentunya harus dibarengi dengan menerapkan pola hidup sehat.

Nila mengatakan, saat ini pemerintah mengedepankan pentingnya melakukan edukasi dan pencegahan. "Kita tidak menunggu orang menjadi sakit, tapi bagaimana kita mencegahnya," kata dia.

Bertepatan dengan Hari hipertensi Sedunia pada 17 Mei 2016, Kementerian Kesehatan pun menggelar Bulan Pengukuran Tekanan Darah di sejumlah fasilitas kesehatan hingga ruang publik. Untuk diketahui, tekanan dikatakan normal jika tekanan darah sistolik kurang dari 120 mmHG dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHG.

Dikatakan pra-hipertensi jika tekanan darah sistolik mencapai 120-139 mmHG dan tekanan darah diastolik 80-90 mmHG. Jika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan diastolik lebih dari 90 mmHG maka sudah termasuk tekanan darah tinggi atau hipertensi.