KAMI HADIR DENGAN 5 JAMINAN PASTI - OBATNYA LENGKAP - HARGANYA RELATIF MURAH - HANYA MENJUAL OBAT ASLI - LAYANAN KONSULTASI APOTEKER GRATIS - TERSEDIA LAYANAN ANTAR - HOTLINE CALL: 0852-1841-1941



Friday, November 20, 2015

Komplikasi yang Bisa Terjadi pada Penyandang Diabetes




Penderita diabetes melitus selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini, Indonesia menempati posisi keempat di dunia dengan jumlah penderita diabetes mencapai 8,4 juta orang.

Diabetes adalah penyakit kronis akibat tidak diproduksinya insulin oleh pankreas atau tubuh tidaj mampu lagi menggunakan insulin. Insulin digunakan oleh tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi.

Dr. Budiman Darmowidjojo, Sp.PD-KEMD, ketua Jakarta diabetes Meeting 2015 mengatakan, bahwa penderita diabetes jika tidak ditangani dengan baik bisa memiliki risiko mengalami berbagai komplikasi. 

Komplikasi yang akan terjadi terbagi dua, yaitu komplikasi yang menyerang pembuluh darah kecil dan menyerang pembuluh darah besar. Komplikasi pembuluh darah kecil seperti diabetic retinopathy atau gangguan penglihatan, gangguan ginjal, dan gangguan saraf. Sedangkan, komplikasi pada pembuluh darah besar bisa menyebakan stroke, penyakit kardiovaskuler, atau penyakit arteri perifer. Tak hanya itu, diabetes juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi. 

“Berbagai komplikasi tersebut bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup, diantaranya mencapai berat badan ideal, rutin melakukan aktivtas fisik, menjaga asupan nutrisi seimbang, mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter, berhenti merokok, istirahat cukup, dan menghindari stres,” ujar dr. Budiman dalam acara 24th Jakarta diabetes Meeting 2015 di JW Marriot Hotel, Jakarta (04/11).

Ditambahkan dr. Budiman, selain mengubah gaya hidup, yang penting diperhatikan bagi penyandang diabetes adalah pemantauan. Selain pemantauan yang dilakukan oleh dokter, pasien juga bisa melakukan pemantauan mandiri dengan pemeriksaan gula darah secara rutin dengan alat glukosameter.

Friday, November 6, 2015

Punya 3 Ciri-ciri Ini ?, Lakukan Cek Gula Darah Rutin!


Data dari International diabetes Federation menyebutkan bahwa pada 2030 akan ada 11,8 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes. Angka itu naik hampir dua kali lipat dari angka 7,6 juta jiwa yang tercatat pada 2013 lalu.
Diabetes atau kencing manis atau diabetes mellitus merupakan kelainan sistem insulin karena berlebihnya kadar glukosa di dalam darah. Orang seringkali mengabaikan faktor risiko ini dalam dirinya.
Dilansir dari Kompas.com, berikut tiga ciri yang sering dianggap tak penting tapi sangat memicu diabetes dan perlu diperhatikan serius. Simak berikut ini:

1. Sering buang air kecil
Salah satu ciri gejala diabetes yang perlu diperhatikan adalah aktivitas poliuri atau sering buang air kecil dengan volume yang banyak, apalagi di malam hari. Hal tersebut disebabkan oleh kadar gula yang melebihi nilai ambang ginjal atau lebih dari 180 mg/dl, kemudian gula akan keluar bersama urine.
Guna menjaga agar urine yang mengandung gula keluar, tubuh akan menarik air sebanyak mungkin ke dalam urine sehingga volume urine keluar banyak. Aktivitas tersebut terbilang akan sangat sering terjadi, bahkan bisa mengganggu tidur di malam hari. 

2. Cepat lapar
Poliphagia adalah kondisi seseorang mengalami rasa lapar berlebihan. Penyebabnya adalah kurangnya insulin untuk memasukkan gula ke sel membuat otot dan organ melemah sehingga tubuh kehabisan energi.
Pada waktu bersamaan, otak akan mengira kekurangan energi tersebut karena kurang makan sehingga tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan mengirimkan sinyal lapar.
Sementara itu, kadar gula darah yang tinggi sesudah makan dapat memicu timbulnya komplikasi makrovaskuler (gangguan jantung dan pembuluh darah). Banyak penyandang diabetes meninggal karena komplikasi jantung dan pembuluh darah. 

3. Sering merasa haus
Satu dari ciri utama diabetes adalah Polidipsi atau sering kali merasa haus. Perasaan dehidrasi ini membuat orang ingin minum sebanyak-banyaknya yang kemudian berdampak pada banyaknya urine yang keluar.
Selain itu, sering merasa haus membuat orang ingin selalu minum yang dingin, manis, segar, dan banyak. Padahal, minuman manis akan sangat merugikan karena membuat kadar gula semakin tinggi.
Di perkotaan, tak banyak orang sadar untuk menjaga gaya hidup agar terhindar dari diabetes.

Lakukan Tes Berkala 

Pada dasarnya, bila diabetes bisa didiagnosis sejak dini, kesempatan mengendalikan gula darah akan lebih baik sehingga komplikasi dapat dihindari.
Untuk mencegahnya, Anda perlu mendeteksi kadar gula darah secara berkala. Hal itu sangat penting agar penanganan diabetes dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
Pendeteksian terhadap diabetes, yang utama, memang dari hasil pemeriksaan gula darah. Kadar gula darah setelah Puasa di atas 126 dan gula darah dengan pemeriksaan sewaktu-waktu di atas 200 masuk kategori diabetes. 

Saat ini, seiring perkembangan teknologi, pemeriksaan kadar gula darah sudah bisa dilakukan secara mandiri. Anda bisa melakukan tes sederhana menggunakan alat uji gula darah mandiri.
Perangkat seperti ini dapat memberikan informasi kadar gula dalam darah yang diperiksa. Selain didukung dengan layar besar, alat ini mampu menyimpan memori hasil pengecekan gula darah hingga 500 kali dan dapat diunduh untuk dikonsultasikan kepada dokter. 

Faktanya, gejala seseorang yang mengalami gula darah tinggi atau hiperglikemia bisa jadi dirasakan. Namun, justru banyak pula pasien diabetes melaporkan mereka tidak menyadari sama sekali.
Untuk itulah, jika tidak diukur dan melakukan tes berkala, kondisi hiperglikemia ekstrim berpotensi menimbulkan ketoasidosis yang bisa mengakibatkan koma pada pasien.