KAMI HADIR DENGAN 5 JAMINAN PASTI - OBATNYA LENGKAP - HARGANYA RELATIF MURAH - HANYA MENJUAL OBAT ASLI - LAYANAN KONSULTASI APOTEKER GRATIS - TERSEDIA LAYANAN ANTAR - HOTLINE CALL: 0852-1841-1941



Friday, April 22, 2016

Saat Perut Kosong, Hindari Minum Obat Ini



Ketika sebuah obat diberi label "konsumsi setelah makan", sebaiknya ikuti instruksi tersebut. Kepatuhan kita bisa mencegah efek negatif seperti mual atau gangguan perut lainnya.

Beberapa jenis obat memang bekerja lebih baik jika dikonsumsi setelah makan. Hal ini karena obat tersebut dapat diserap lebih baik dalam darah.

Berikut adalah beberapa obat yang sebaiknya dihindari saat perut kosong.

1. Antibiotik
Setiap jenis antibiotik bekerja dalam mekanisme berbeda, termasuk diantaranya harus diminum setelah makan. Antibiotik yang sebaiknya dikonsumsi setelah makan antara lain amoksilin, augmentin, dan clofazimine.

2. Metformin
Metformin adalah obat untuk diabetes tipe 2 atau awam biasa menyebutnya penyakit kencing manis. Obat ini sebaiknya diminum setelah makan untuk menghindari nyeri perut. Makan sebelum minum obat juga mencegah gula darah terlalu rendah.

3. Pil KB
Minum pil KB pada waktu yang sama setiap hari sangat penting agar kontrasepsi ini efektif. Tetapi yang tak kalah penting adalah mengonsumsinya setelah makan. Tujuannya untuk mengurangi rasa mual.

4. Antasida
Obat antasida bekerja untuk mengurangi rasa terbakar di dada (heartburn) dan gangguan pencernaan dengan cara menetralisir asam lambung. Sebaiknya konsumsi obat ini satu jam setelah makan atau sambil makan. Namun jika nyeri lambung muncul di malam hari, tak perlu konsumsi antasida setelah makan.

5. Prednison
Ini merupakan jenis obat yang biasanya berbentuk pil atau cair. Obat Prednison diresepkan untuk orang dengan kadar kortikosteroid rendah. Sebaiknya konsumsi obat ini setelah makan atau minum susu untuk mencegah iritasi usus. Bila diminum dalam bentuk cair, disarankan meminumnya bersama dengan jus atau makanan lembut.

6. Pereda nyeri
Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs) biasanya dipakai untuk mengatasi nyeri dengan cara menghambat prostaglandin, reseptor nyeri tubuh. Contohnya adalah aspirin atau ibuprofen.

Obat golongan ini juga dipakai untuk mengobati nyeri sakit kepala, sakit gigi, artritis, atau nyeri menstruasi. Konsumsi obat ini setelah makan untuk mencegah gangguan pencernaan atau perdarahan pada lambung.

7. Pereda nyeri golongan narkotik
Berbeda dengan obat golongan NSAIDs, pereda nyeri golongan narkotik bekerja dengan mengurangi sinyal nyeri di otak. Obat ini memiliki efek samping menyebabkan mual dan muntah. Karenanya sebaiknya diminum setelah makan.

Tuesday, April 5, 2016

Kedisiplinan Minum Obat Jadi Kunci Kesembuhan TB


Penderita tuberkulosis diwajibkan minum obat sampai tuntas sesuai dosis. Jika putus berobat, kuman tuberkulosis bisa kebal pada obat sehingga terapi lebih lama dan mahal serta peluang kesembuhan lebih kecil.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, semua pasien TB wajib minum obat hingga tuntas. "Disiplin dan keinginan kuat sembuh perlu dijaga. Jika tak minum hingga tuntas, bisa kena TB lebih berbahaya," ujarnya pada acara Gerakan Keluarga Menuju Indonesia Bebas TB melalui TOSS TB:
Temukan TB Obati Sampai Sembuh, di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Sabtu (2/4). Acara itu untuk memperingati Hari TB Sedunia tanggal 24 Maret.

Budi Hermawan (38), mantan pasien TB dengan kuman resisten obat (TB MDR), mengaku sulit berobat hingga tuntas. "Berat minum obat bertahun-tahun tanpa putus. Ini butuh dukungan keluarga dan tenaga medis untuk menjaga konsistensi pengobatan," ujar Budi yang sembuh pada 2013 setelah sakit sejak 2003.

Tuberkulosis disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui dahak penderita. Gejalanya antara lain batuk berdahak bercak darah lebih dari dua minggu, sesak napas, berat badan turun drastis, dan berkeringat saat malam. Penyakit itu bisa disembuhkan lewat pengobatan selama enam bulan. Jika putus berobat, kuman TB jadi kebal terhadap obat.
Kuman lebih ganas

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes M Subuh mengatakan, gejala TB MDR sama dengan TB, tetapi peluang kesembuhan lebih kecil karena kebal obat lama dan kuman lebih ganas. Jadi, pasien TB MDR harus minum obat selama 24 bulan. Harga obat TB MDR Rp 100 juta, lebih mahal ketimbang obat TB yang berkisar Rp 400.000 sampai Rp 1,2 juta.

"Obat TB tersedia di puskesmas dan rumah sakit umum daerah gratis," ujarnya. Data Kemenkes 2015 mencatat ada 400.000 kasus TB. Jumlah kasus TB MDR 1.840 orang, 1.547 pasien di antaranya sembuh.

Menurut Nila, pemerintah mencegah penyebaran TB melalui program ketuk pintu TB, yakni tenaga kesehatan mengunjungi rumah warga untuk memeriksa TB. Pihaknya juga aktif menemukan TB dan obati sampai sembuh. Cara lain adalah menjaga kebersihan lingkungan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pihaknya menciptakan lingkungan bersih bagi warga, termasuk memindahkan warga dari permukiman kumuh ke rusun. "Saya pastikan akses air bersih, sanitasi dijaga, dan tersedia fasilitas kesehatan," ujarnya. (C11)