Daerah intim lebih sensitif terhadap infeksi, karena beberapa alasan. Di antaranya adalah kulit organ intim lebih lembut dan sensitif. Selain itu, karena letaknya tersembunyi, daerah ini mudah terkontaminasi kuman dari feses dan air kemih. Penggunaan toilet yang tidak higienis, berisiko menyebabkan infeksi.
Penelitian
menemukan, bahwa model toilet duduk berpenutup, lebih aman dibanding
toilet tidak berpenutup. Model toilet tak berpenutup menghasilkan 500
sampai beberapa ribu bakteri di setiap sentimeter persegi area
sekitarnya, tergantung pada seberapa sering toilet itu dibersihkan.
Jadi, apa yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko paparan kuman atau bakteri dari toilet umum?
Ada beberapa hal sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menjaga
kebersihan organ intim dan bagian tubuh lainnya, sejak masuk hingga ke
luar dari toilet umum. Jadikan ini sebagai kebiasaan, setiap kali Anda
harus “berhubungan” dengan toilet publik.
1.Siram. Sebelum
menggunakannya, tutup toilet lalu siram atau flush dulu toilet. Ini akan
mengurangi kotoran yang mungkin bisa terpercik ke tubuh, terutama area
intim Anda.
2. Bersihkan dudukan toilet dengan tisu. Anda bisa
membersihkannya dengan tisu yang tersedia atau tisu milik Anda sendiri.
Itu akan memberikan sedikit perlindungan ekstra. Jika Anda ingin
benar-benar tidak ada kontak kulit, gunakan tisu sebagai alas duduk.
Setelah selesai, buang tisu ke tempat sampah.
3. Minimalkan
menyentuh langsung benda-benda di dalam toilet umum. Misalnya, melapisi
tombol flush dengan tisu sebelum memencetnya. Hal yang sama berlaku
ketika memutar keran.
4. Perhatikan arah basuh. Ketika selesai
BAB, Anda perlu membasuh diri dengan arah yang benar yaitu dari depan ke
belakang. Jika dilakukan sebaliknya, itu sama saja menyebarkan kuman
dari lubang pembuangan feses ke organ genital.
Keringkan organ genital dengan saksama supaya tidak mengundang infeksi jamur. Jamur sangat suka hidup di tempat lembab.
5. Nyalakan air di wastafel setengah putaran. Jika Anda menyalakan air
sepenuh putaran, aliran yang keluar akan sangat deras. Setelah itu, air
jatuh ke wastafel dan memercik ke tangan dan wajah Anda. Wastafel adalah
salah satu tempat paling banyak kuman setelah lantai toilet umum.
6. Jangan meletakkan barang-barang Anda di lantai. Menurut ABC News
Investigation, lantai adalah bagian dari toilet umum yang paling
berkuman. Ada sekitar dua juta bakteri di lantai toilet yang siap
bermigrasi ke tas yang Anda taruh di lantai.
7. Cuci tangan
dengan saksama. Segeralah mencuci tangan dengan sabun setelah selesai
buang air. Cuci tangan yang benar adalah sampai ke lengan dan sela-sela
jari. Keringkan tangan sesudahnya. Akan lebih baik jika Anda
mengeringkannya dengan tisu, ketimbang alat pengering. Karena, jika
tidak rutin dibersihkan, alat pengering tangan adalah salah satu tempat
berkumpulnya kuman.
8. Gunakan cairan antiseptik untuk
membersihkan tangan sekali lagi setelah keluar toilet. Pegangan pintu,
menurut Dr. Philip Tierno, MD., direktur klinik mikrobiologi dan
diagnostik imunologi New York University Medical Center dan Mt. Sinai
Medical Center, adalah salah satu area yang juga banyak kumannya.
No comments:
Post a Comment