Jakarta, Sediakan waktu khusus untuk cek kesehatan dan
konsultasi ke dokter, terutama berkaitan dengan diabetes. Tujuannya
supaya diabetes tak sampai muncul komplikasi.
Seperti disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr H.M Subuh, MPPM, bahwa saat ini masih banyak orang yang enggan cek kesehatan sedini mungkin. Mereka justru barubmau ke dokter saat komplikasi sudah muncul.
"Dua pertiga pasien itu tidak tahu kalau dirinya kena diabetes. Padahal cek kesehatan rutin itu sangat dianjurkan," tutur Subuh dalam temu media di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2016).
Seperti disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr H.M Subuh, MPPM, bahwa saat ini masih banyak orang yang enggan cek kesehatan sedini mungkin. Mereka justru barubmau ke dokter saat komplikasi sudah muncul.
"Dua pertiga pasien itu tidak tahu kalau dirinya kena diabetes. Padahal cek kesehatan rutin itu sangat dianjurkan," tutur Subuh dalam temu media di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2016).
Ia melanjutkan, menanggapi masalah ini pihaknya akan meningkatkan akses
masyarakat agar bisa lebih mudah memeriksakan diri ke pusat pelayanan
kesehatan. Menurutnya, kesadaran masyarakat bisa terbangun jika
lingkungan juga mendukung.
"Bagaimana tidak mau diabetes, naik pesawat disediakan permen manis, di hotel juga. Bangun gedung tangganya disembunyikan, yang diperlihatkan malah lift-nya. Masyarakat jadi berisiko tinggi. Komplikasi diabetes itu dari ujung kepala sampai kaki lho," terangnya.
Ditambahkan oleh dr Em Yunir, SpPD dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, bahwa ketidaksadaran masyarakat untuk cek kesehatan menjadi kunci mengapa diabetes tak bisa dikendalikan.
"Perlu diluruskan, tahu penyakit sejak awal membuat pengobatan lebih baik, bukannya malah bikin repot seperti yang orang-orang pikir," imbuh dr Yunir.
"Bagaimana tidak mau diabetes, naik pesawat disediakan permen manis, di hotel juga. Bangun gedung tangganya disembunyikan, yang diperlihatkan malah lift-nya. Masyarakat jadi berisiko tinggi. Komplikasi diabetes itu dari ujung kepala sampai kaki lho," terangnya.
Ditambahkan oleh dr Em Yunir, SpPD dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, bahwa ketidaksadaran masyarakat untuk cek kesehatan menjadi kunci mengapa diabetes tak bisa dikendalikan.
"Perlu diluruskan, tahu penyakit sejak awal membuat pengobatan lebih baik, bukannya malah bikin repot seperti yang orang-orang pikir," imbuh dr Yunir.
No comments:
Post a Comment