Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengingatkan pentingnya masyarakat
rutin mengecek tekanan darah. Dengan rutin mengukur tekanan darah, bukan
hanya mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi, tetapi sekaligus dapat mencegah munculnya berbagai penyakit.
"Seandainya seluruh organisasi masyarakat mengingatkan, mengedukasi
seluruh masyarakat mau periksa tekanan darah, saya kira ini bisa menekan
jumlah penyakit dan kematian," kata Nila di Gedung Kementerian
Kesehatan, Jakarta Selatan.
hipertensi bisa memicu berbagai penyakit, seperti jantung, stroke, diabetes melitus, hingga ginjal. Sejumlah penyakit tersebut pun termasuk dalam beban biaya penyakit yang paling tinggi.
"Nomor satu itu penyakit jantung, Kalau kita lihat mundur ke belakang mengapa kita sakit jantung, tentu dari berbagai sebab. Tetapi, background-nya yang terbanyak karena hipertensi," lanjut Nila.
Rutin memeriksa tekanan darah dapat dilakukan satu bulan sekali. Nila
juga mengingatkan pentingnya memeriksa tekanan darah pada ibu hamil.
Selain itu, pencegahan penyakit tentunya harus dibarengi dengan
menerapkan pola hidup sehat.
Nila mengatakan, saat ini pemerintah mengedepankan pentingnya
melakukan edukasi dan pencegahan. "Kita tidak menunggu orang menjadi
sakit, tapi bagaimana kita mencegahnya," kata dia.
Bertepatan dengan Hari hipertensi
Sedunia pada 17 Mei 2016, Kementerian Kesehatan pun menggelar Bulan
Pengukuran Tekanan Darah di sejumlah
fasilitas kesehatan hingga ruang publik. Untuk diketahui, tekanan dikatakan normal jika tekanan darah sistolik
kurang dari 120 mmHG dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHG.
Dikatakan pra-hipertensi
jika tekanan darah sistolik mencapai 120-139 mmHG dan tekanan darah
diastolik 80-90 mmHG. Jika tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG
dan diastolik lebih dari 90 mmHG maka sudah termasuk tekanan darah
tinggi atau hipertensi.
No comments:
Post a Comment