Setiap kali terserang suatu penyakit, orang cenderung punya sesuatu untuk disalahkan. “Ini pasti gara-gara makanan yang kubeli kemarin”, “ini pasti aku tertular si Bayu”. Salah satu kambing hitam yang paling sering dilibatkan adalah cuaca. “Cuaca nya tak menentu sih, makanya aku sakit”.
Benarkah cuaca yang berubah-ubah membuat kita sakit?
Saat ini, aturan musim panas dan musim
hujan tidak berlaku lagi, setidaknya di negara kita ini. Kadang di siang
hari begitu teriknya sampai-sampai kita bercucuran keringat, tetapi
menjelang malam hujan serta merta menerjang, bahkan sampai mengakibatkan
banjir. Begitu seterusnya, cuaca berubah-ubah tanpa kejelasan, fenomena
ini disebut anomali cuaca.
Perubahan suhu mengakibatkan penurunan
kondisi tubuh yang tiba-tiba, belum lagi jika banyak uap dari debu yang
kering yang mudah terbawa udara, perubahan ini diikuti bakteri dan virus
yang menyebar dengan leluasa. Akibatnya, ketika sistem pertahanan tubuh
kita turun ditambah dengan agen infeksius yang merajarela, otomatis
kita mudah terserang penyakit.
Lalu adakah yang bisa kita lakukan? Tentunya ada, misalnya:
- Tingkatkan kondisi kesehatan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi.
- Pastikan Anda cukup beristirahat, tidurlah 7-8 jam sehari jika dapat.
- Minum suplemen seperti vitamin C untuk meningkatkan pertahanan tubuh
- Lakukan olahraga secara rutin, minimal 3 kali dalam seminggu selama 30 menit
- Hindari terkena air hujan secara langsung
- Jaga kebersihan lingkungan agar lingkungan kita tidak kondusif untuk tumbuh kembang bakteri dan virus
Ikutilah langkah-langkah di atas, ketika
pertahanan kita baik, seberapapun cuaca berubah –ubah tidak ada yang
perlu kita kuatirkan.
No comments:
Post a Comment